MEDIA TERNATE

Gunung Kiebesi Makian

Gunung Kiebesi di pulau Makeang adalah salah satu gunung berapi di Indonesia yang paling merusak. Letusannya telah tercatat sejak sekitar tahun 1550. Letusan pertama terjadi pada tahun 1646, 1760-61, 1861-62, 1890, dan 1988, menyebabkan kerusakan parah dan banyak korban jiwa.


Letusan Gunung Kiebesi membentuk sebuah pulau seluas 10 km di dekat ujung selatan pada sebuah rantai pulau vulkanik di lepas pantai barat Halmahera. Kawah puncak berukuran besar 1,5 kilometer yang berisi danau kecil di bagian sisi (NE), dan puncaknya setinggi 1357 M dari permukaan datar. Dua lembah yang menonjol meluas ke pantai dari kawah puncak di sisi utara dan timur. Empat kerucut ditemukan di bagian sisi barat.



Pada tanggal 17 Juli 1988 terlihat asap putih muncul di atas gunung Kiebesi di pulau Makeang. Pada malam harinya terlihat cahaya api besar yang menunjukkan gunung Kiebesi meletus. Lima belas ribu orang kemudian dievakuasi ke Pulau Moti 10 km ke arah utara. Pada tanggal 29 Juli, terjadi sebuah ledakan besar menghasilkan abu besar yang mencapai ketinggian 8 km dan melayang 100 km SW. Pada tanggal 30 Juli, aliran piroklastik sampai ke laut. Aliran piroklastik adalah salah satu hasil letusan gunung berapi yang bergerak dengan cepat yang terdiri dari gas panas, abu vulkanik, dan bebatuan. Aliran ini dapat bergerak dari gunung berapi dengan kecepatan 700 km/h. Letusan Gunung Kiebesi masih berlanjut sampai Agustus 1988, setelah itu letusan mulai padam.


Sebelumnya pada tahun 1976 sudah ada laporan peringatan erupsi gunung oleh pihak terkait. Bulan Juni 1976, pihak berwenang setempat percaya bahwa letusan gunung Kiebesi akan segera terjadi dan memerintahkan evakuasi segera terhadap 3.250 kk. Ternyata kemudian aktivitas seismik yang mendorong terjadinya erupsi gunung ini hanya bersifat tektonik biasa yang tidak terkait dengan gunung berapi (erupsi).

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.